Minggu, 30 Oktober 2011 MM melakoni partai persahabatan kedua di bulan Oktober melawan Signal FC di Liga Futsal Stadium. Pertandingan yang nyaris dibatalkan ini mempunyai kesan tersendiri bagi beberapa pemain MM.
Mengapa disebut ‘nyaris dibatalkan?’ karena beberapa menit sebelum pertandingan dilaksanakan, belum ada satu pun pemain MM yang hadir di lapangan. Hal tersebut bukanlah tanpa sebab, namun karena saat itu hujan deras, sehingga membuat para pemain MM sedikit terhambat saat menuju lapangan. Tim lawan yang sudah cukup lama melakukan pemanasan di lapangan tampak tidak sabar menunggu. Pukul 11.20 para pemain MM baru tiba di lapangan dan bergegas bersiap untuk bertanding. Pertandingan yang seharusnya dijadwalkan mulai pada pukul 11.00-12.00, waktunya melorot hingga pertandingan dimulai pada pukul 11.30-12.30.
Lalu mengapa disebut ‘pertandingan yang berkesan?’ karena untuk pertama kalinya tim MM menjalani pertandingan hanya dengan membawa 6 pemain (5 pemain inti + 1 pemain cadangan) melawan tim yang turun dengan kekuatan penuh. Benar-benar keadaan yang membuat para pemain pesimis sebelum bertanding. Tentunya yang dikhawatirkan oleh tiap pemain adalah kehabisan stamina saat bermain. Ditambah tim yang menjadi lawan bisa dikatakan tim yang cukup tangguh. Namun, prinsip “Pantang Menyerah Sebelum Bertarung” dijadikan pedoman oleh 6 pemain MM dalam menghadapi laga ini.
Kick-off dimulai oleh tim MM, dengan pemain starter yaitu Adhi (Goalkeeper), Dadang dan De Ari (Defender) serta Open dan Bayu (Forward). Kali ini strategi dengan memainkan tempo lambat diperagakan MM demi menjaga stamina pemain selama 1 jam. Para pemain MM lebih mengutamakan koordinasi tiap lini ketimbang buru-buru menyerang yang bisa menguras stamina pemain lebih cepat. Setelah 10 menit berjalan, MM akhirnya unggul terlebih dulu lewat gol yang dilesatkan Open. Berselang 5 menit kemudian, Dadang ikut serta menggandakan skor. Sehingga 15 menit berjalan, MM unggul 2-0 atas Signal FC.
Signal FC juga tak mau kalah, mereka mencoba menembus pertahanan MM lewat sisi sayap, terutama sayap kiri. Beberapa serangan mereka masih bisa digagalkan oleh pertahanan MM yang digalang De Ari. Kalaupun pertahanannya tembus, setiap tembakan para pemain Signal FC masih dapat diamankan oleh penjaga gawang Adhi. Malah sebaliknya, MM berhasil mencuri gol lagi saat memasuki menit 25 lewat Bayu dan Dadang, 4-0 untuk MM. Para pemain MM sama sekali tidak menyangka bisa unggul hingga 4 angka tanpa kebobolan hingga menginjak masa half-time.
Memasuki menit ke 33, gawang Adhi akhirnya dibobol juga. Bahkan di menit ke 38, gawang MM dibobol untuk kedua kalinya, skor menjadi 4-2. Para pemain MM yang merasa kecolongan berusaha lebih disiplin lagi, baik saat menyerang dan bertahan. Hal tersebut membuahkan hasil karena menginjak menit ke 48, MM berhasil mencetak 3 gol lagi lewat Bayu, Chudewa, dan Dadang. Tim Signal FC berhasil membalas 1 gol lagi saat waktu memasuki menit ke 50, skor menjadi 7-3.
Sisa 10 menit sebelum pertandingan berakhir, para pemain MM sudah tampak kehabisan stamina dan benar-benar kelelahan. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, menit-menit akhir pertandingan tim MM lebih memilih bermain bertahan dan sesekali melakukan serangan balik. Berbanding terbalik dengan tim lawan yang masih berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Berkali-kali gawang MM yang dijaga Adhi mendapat ancaman dari tim lawan sehingga memaksanya jatuh bangun menyelamatkan gawang MM dari kebobolan. Saat ada sedikit celah, pemain MM melakukan serangan balik untuk mencoba menambah gol.
Akhirnya saat pertandingan usai tim MM berhasil menambah 3 gol lagi lewat Bayu, Chudewa, dan Open serta dibobol sekali lagi, sehingga skor akhir menjadi 10-4 untuk kemenangan tim MM. Benar-benar kemenangan yang sangat dramatis, dilalui dengan perjuangan yang keras dan semangat pantang menyerah. Pertahankan terus MM!!